Nggak Kalah dari Kimchi asal Korea, Indonesia Juga Kaya Makanan Fermentasi!

Nggak Kalah dari Kimchi asal Korea, Indonesia Juga Kaya Makanan Fermentasi!

Pernah dengar soal makanan fermentasi, Foodspoters? Sebelum kamu salah paham, makanan fermentasi bukanlah makanan basi, ya. Makanan fermentasi merupakan makanan hasil dari olahan bakteri, ragi, dan jamur yang mengubah kandungan karbohidrat menjadi asam laknat. Untuk menghasilkan makanan yang dapat dikonsumsi, waktu yang diperlukan untuk fermentasi ini tidak sebentar, bisa hingga berhari-hari, lho. Hasil dari fermentasi makanan ini tidak hanya mengasilkan makanan dengan rasa atau wangi yang khas, namun juga terbukti menyehatkan tubuh.

Ada banyak kreasi menu fermentasi dari berbagai penjuru dunia, seperti kimchi dari Korea, natto dari Jepang, atau kombuncha dari Tiongkok. Nggak hanya di luar negeri, di Indonesia sendiri, ada banyak banget makanan hasil fermentasi yang wajib kamu coba. Beberapa di antaranya mungkin sudah familiar buatmu. Namun, sudahkah kelima rekomendasi ini kamu coba semua, Foodspoters?

1. Tempe

Via – Simply Quinoa

Tempe merupakan salah satu pilihan menu fermentasi terfavorit untuk lidah orang Indonesia. Biasanya, tempe diolah menjadi berbagai hidangan lezat. Kalau rasa dan bentuknya sudah nggak asing buatmu, tahukah kamu bahwa tempe adalah salah satu makanan hasil fermentasi? Untuk menghasilkan tempe, dalam prosesnya, kacang kedelai difermentasi dan diikat oleh jamur seperti Rhizopus oligosporus, Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer, atau Rhizopus arrhizus. Nggak menghasilkan cita rasa yang lezat, hasil fermentasi kedelai pada tempe sangat menyehatkan karena kaya akan protein yang mudah diserap tubuh.

2. Brem

VIa – Omiyago

Brem merupakan hasil fermentasi sari ketan dengan ragi. Di Indonesia brem dikenal dengan dua jenis, yaitu brem cair dan brem padat. Brem padat berbentuk balok tipis putih yang rasanya manis dengan sedikit asam. Ketika dikonsumsi brem padat akan langsung lumer dalam mulut. Nggak jauh berbeda, brem cair merupakan hasil fermentasi sari ketan, ragi, dan juga alkohol. Brem cair merupakan minuman khas dari Bali yang biasa digunakan untuk seserahan pada upacara-upacara adat. Namun, dengan seiring berjalannya waktu brem cair kini biasa disajikan untuk campuran minuman beralkohol.

3. Oncom

Via – Sajian Sedap

Makanan ini merupakan khas dari daerah Jawa Barat. Terbuat dari sisa-sisa kedelai produksi tahu yang difermentasikan dengan jamur kapang. Ada dua jenis oncom yang bisa kamu temukan di pasaran, yaitu oncom merah dan oncom hitam. Umumnya orang sunda (Jawa Barat) memasak oncom bersama sayur ranti dan cabai. Nggak hanya sebagai tambahan sayuran, oncom juga sering diolah untuk menjadi isian gorengan combro. Faktanya, kata combro sediri berasal dari oncom di jero yang berarti oncom di dalam.

4. Tapai

Via – 1001 Indonesia

Tapai merupakan hidangan fermentasi yang umum di Pulau Jawa. Ada tapai ketan dan juga tapai singkong. Tapai ketan merupakan hasil fermentasi ketan dan ragi tape yang umumnya dibungkus dengan daun pisang atau daun jambu. Tapai singkong terbuat dari fermentasi singkong rebus dan ditaburi ragi tapai. Rasa dari tapai singkong ini cukup asam sekaligus manis. Teksturnya sendiri pun kering namun lembut di mulut.

5. Tempoyak

Via – Singapore Hardware Zone

Makanan hasil fermentasi yang satu ini berasal dari Sumatera, makanan ini merupakan budaya khas Melayu. Terbuat dari durian yang diisolasi rapat dalam toples selama tiga hari dan diberi garam. Hasil durian yang difermentasi ini sangat asam. Untuk menghasilkan tempoyak, durian hasil ferementasi akan diolah dengan bahan tambahan lain, seperti bumbu dan rempah, ikan patin, atau udang. Kamu bisa menjadikan tempoyak sebagai lauk utama atau pun sambal pelengkap!

Leave a Reply

Back To Top